ADAPTASI DAN SELEKSI ALAM
KELANGSUNGAN HIDUP
ORGANISME
Lingkungan
senantiasa berubah karena pengaruh suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan
air. Perubahan lingkungan akan mengubah sifat habitat. Perubahan sifat habitat
mempengaruhi kondisi organisme. setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan atau beradaptasi. Kemampuan beradaptasi sangat
diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bila suatu jenis
organism tidak mampu beradaptasi, maka jenis organisme itu akan punah.
Contohnya adalah dinosaurus yang telah punah karena tidak dapat menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan di bumi.
1.
Adaptasi
Adaptasi
merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Adaptasi dilakukan agar makhluk
hidup dapat bertahan hidup. Adaptasi
yaitu kemampuan makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Apabila lingkungan berubah,
makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri agar dapat mempertahankan hidupnya.
a. Adaptasi
Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri
makhluk hidup yang berhubungan dengan bentuk luar dan organ dalam tubuh makhluk
hidup. Tumbuhan dan hewan mengembangkan adaptasi morfologi yang
berbeda untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan.
1)
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
· Tumbuhan
Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang
sesuai untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air.
Contohnya adalah kaktus dan sukulen. Bentuk adaptasinya yaitu daun tidak
berbentuk lembaran sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi mengalami modifikasi
menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air pada batangnya. Seluruh
permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi penguapan. Sistem
perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh yang mengandung air.
Duri pada kaktus termasuk bentuk adaptasi kaktus terhadap tempat hidupnya yang panas dan kurang air Sumber : Plus.google.com |
· Tumbuhan
Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup
di air. Adaptasi morfologi yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di
antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata
terletak di permukaan atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng
gondok, dan teratai.
Rongga pada batang kangkung termasuk contoh adaptasi kangkung yang hidup di tempat berair Sumber : ciptacendekia.com |
· Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembab dan basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan
lebar.
2)
Adaptasi
Morfologi pada Hewan
Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh
hewan seperti ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi
disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda
dengan hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan
bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga
dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup.
b. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang berhubungan
dengan fungsi-fungsi dalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu, setiap makhluk
hidup dapat menempati suatu lingkungan yang sesuai dengan keadaan fisiologi
makhluk hidup tersebut. Contoh adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
1) Kekebalan
serangga terhadap insektisida akan meningkat (menjadi kebal) karena penggunaan
insektisida secara terus menerus.
2) Ikan
air tawar lebih banyak mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di
laut. Cairan dalam tubuh ikan air
tawar mengandung kadar garam yang lebih tinggi daripada air di lingkungannya.
Oleh karena itu, sebagai bentuk adaptasi
Dengan demikian air di lingkungannya akan masuk ke dalam tubuh ikan
secara osmosis. Tubuh ikan akan dipenuhi oleh air, sebagai bentuk adaptasi ikan
akan sedikit minum. Air yang banyak dalam tubuh ikan, akan dikeluarkan dalam
bentuk urine yang encer. Dengan seringnya mengeluarkan urine, maka cairan dalam
tubuhnya berkurang.
c. Adaptasi
Tingkah Laku
Adaptasi
tingkah laku merupakan aktivitas atau tingkah laku hewan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan untuk membantunya bertahan hidup. Adaptasi tingkah
laku dapat berupa hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir. Macam-macam
adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
1) Mimikri, yaitu kemampuan untuk
meniru bentuk, suara, dan tingkah laku seperti hewan lain sehingga akan dikira
predator atau hewan yang beracun atau berbahaya.
2) Hibernasi,
yaitu tidur dalam jangka waktu yang lama ketika suhu lingkungan rendah. Hal ini
dilakukan agar hewan tersebut untuk menghemat makanan dan energi saat musim
dingin.
2.
Seleksi
Alam
Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh
ketersediaan makanan, tempat hidup dan berlindung, oksigen, cahaya, dan air.
Selain faktor lingkungan, persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup juga
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisme. Jadi seleksi alam adalah
proses kelulushidupan suatu organisme terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
di alam. Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan
mencari lingkungan baru yang dianggap sesuai dengan sifat-sifatnya. Organisme
yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang baru akan bertahan hidup. Jika
perubahan sifat sangat mencolok, adaptasi ini dapat menghasilkan jenis/spesies
yang baru. Jadi adaptasi dan seleksi alam dapat menghasilkan jenis-jenis yang
baru. Sedangkan organisme yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
alam, akan mengalami kepunahan.
Agar lebih memahami, materi kelangsungan hidup organisme juga dapat anda saksikan dari video berikut.
Agar lebih memahami, materi kelangsungan hidup organisme juga dapat anda saksikan dari video berikut.
Daftar Pustaka
Karim, Saeful,
dkk. 2009. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Diana, Puspita.
2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Komentar
Posting Komentar