Pendidikan untuk Generasi Z
Sumber : idntimes.com |
Agar anak-anak
generasi Z tidak terjerumus pada hal-hal yang salah, hubungan antara orang tua
dan anak harus tetap seimbang meski zaman sudah berbeda. Sesibuk apapun orang
tua minimal luangkan waktu selama 15-20 menit untuk berinteraksi secara
langsung dengan anak. Meski kuantitas bersama anak dinilai kurang, kualitas
waktu yang tersisa harus bisa membangun kedekatan antara orang tua dan
anak. Orang tua dan guru dituntut untuk mengikuti dan mempelajari
perkembangan teknologi saat ini dalam rangka membimbing anak-anaknya agar tidak
terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. Sebab, pendidikan yang diberikan untuk
generasi sebelum ini, sudah tidak relevan lagi untuk digunakan. Generasi masa
kini atau yang marak disebut kids zaman now ini adalah
generasi yang lahir dengan situasi yang berbeda 360 derajat dengan generasi
sebelumnya yang masih belum terpapar efek negatif teknologi.
Sisi positif dari generasi Z adalah sebagai berikut.
Sisi positif dari generasi Z adalah sebagai berikut.
1. Generasi yang Up to Date,
mereka hampir jarang ketinggalan berita baik di dalam maupun luar negeri. Mereka
mengetahui berita tersebut dari mana saja seperti instagram, line, twitter, facebook
dan sebagainya.
2. Generasi
yang multitasking, karena mereka bisa mengobrol sambil
mengetik chat dan sambil mendengarkan musik.
3. Generasi
yang kreatif, di usia belia mereka sudah ada yang bisa menghasilkan uang dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi. Contohnya mempunyai online shop,
menjadi youtuber, bahkan meng-endorse produk.
4.
Generasi yang ekspresif dan
tak sungkan menyampaikan opininya.
Sedangkan
sisi negatif dari generasi Z adalah sebagai berikut.
1. Menjadikan
teknologi sebagai gaya hidup, sehingga banyak kegiatan tradisional yang
dilupakan. Contoh kecilnya adalah banyak anak sekarang lebih memilih memainkan
game di gadget daripada memainkan permainan tradisional.
2. Ketidaksesuaian antara norma dan
perilaku akibat terbukanya informasi secara bebas seiring berkembangnya
teknologi. Contohnya banyak kita temukan anak sekolah dasar yang sudah mengenal
pacaran bahkan memamerkan kemesraan di sosial media akibat meniru tokoh public
figure yang ditemukan di sosial media atau televisi.
3. Cenderung berpikir dan
melakukan semua aktivitas secara instan karena sudah dimanjakan dengan
teknologi yang menawarkan beribu kemudahan.
4. Kurang bersosialisasi di dunia nyata karena mereka lebih sering
aktif di dunia maya.
Sebagai pendidik, kita harus bisa menyesuaikan metode mengajar
dengan kondisi siswa. Untuk generasi Z, metode pembelajaran
yang lebih berpusat pada siswa sangat cocok digunakan, karena generasi Z sudah
sangat akrab dengan internet sehingga tidak menutup kemungkinan wawasannya
lebih luas dari guru yang mengajar. Sebagai pendidik bagi generasi Z, guru
dituntut tidak gaptek agar tidak tertinggal dengan kemampuan siswa dalam
menguasai teknologi digital. Berikut adalah video tentang keunikan generasi z.
Berikut adalah tips pola asuh orang tua dalam menciptakan generasi yang berkualitas
Sumber:
https://jsit-indonesia.com/2017/12/04/membangkitkan-fitrah-kebaikan-dalam-mendidik-generasi-kids-zaman-now/
Komentar
Posting Komentar