Pendidikan untuk Generasi Z




Sumber : idntimes.com
Menurut Psikolog Anak Saskhya Prima, dalam Metro Plus, Senin 4 Desember 2017, kids zaman now atau generasi Z merupakan generasi yang lahir antara 1995-2013. Generasi Z lahir ketika era teknologi sudah canggih, oleh karena itu banyak anak yang sudah bisa memainkan gadget seperti handphone, tablet, dan sebagainya sejak kecil. Sebab secara psikologi, anak-anak adalah peniru yang hebat. Mereka juga sangat mudah mempelajari sesuatu bahkan tanpa bimbingan orang dewasa sekalipun. Sayangnya, dalam banyak pemberitaan di media massa generasi Z disebut “membahayakan” sebab dinilai terlalu ekspresif dan mudah mengungkapkan opininya melalui beragam media, khususnya di media sosial. Contohnya putus cinta diupload di sosial media, bersitegang dengan orang tua ngadunya ke sosial media, menuliskan komentar lewat sosial media dengan tidak berpikir panjang sehingga menyakiti perasaan orang lain, bahkan banyak generasi Z yang menuliskan komentar berbau SARA. Padahal generasi Z diprediksi merupakan generasi paling bagus untuk hidup di zaman sekarang lantaran kemampuan multitasking-nya.



Agar anak-anak generasi Z tidak terjerumus pada hal-hal yang salah, hubungan antara orang tua dan anak harus tetap seimbang meski zaman sudah berbeda. Sesibuk apapun orang tua minimal luangkan waktu selama 15-20 menit untuk berinteraksi secara langsung dengan anak. Meski kuantitas bersama anak dinilai kurang, kualitas waktu yang tersisa harus bisa membangun kedekatan antara orang tua dan anak. Orang tua dan guru dituntut untuk mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi saat ini dalam rangka membimbing anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. Sebab, pendidikan yang diberikan untuk generasi sebelum ini, sudah tidak relevan lagi untuk digunakan. Generasi masa kini atau yang marak disebut kids zaman now ini adalah generasi yang lahir dengan situasi yang berbeda 360 derajat dengan generasi sebelumnya yang masih belum terpapar efek negatif teknologi. 

Sisi positif dari generasi Z adalah sebagai berikut.

1.     Generasi yang Up to Date, mereka hampir jarang ketinggalan berita baik di dalam maupun luar negeri. Mereka mengetahui berita tersebut dari mana saja seperti instagram, line, twitter, facebook dan sebagainya.

2.      Generasi yang multitasking, karena mereka bisa mengobrol sambil mengetik chat dan sambil mendengarkan musik.

3.     Generasi yang kreatif, di usia belia mereka sudah ada yang bisa menghasilkan uang dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Contohnya mempunyai online shop, menjadi youtuber, bahkan meng-endorse produk.
4.       Generasi yang ekspresif dan tak sungkan menyampaikan opininya.

    Sedangkan sisi negatif dari generasi Z adalah sebagai berikut.
1.  Menjadikan teknologi sebagai gaya hidup, sehingga banyak kegiatan tradisional yang dilupakan. Contoh kecilnya adalah banyak anak sekarang lebih memilih memainkan game di gadget daripada memainkan permainan tradisional.
2.    Ketidaksesuaian antara norma dan perilaku akibat terbukanya informasi secara bebas seiring berkembangnya teknologi. Contohnya banyak kita temukan anak sekolah dasar yang sudah mengenal pacaran bahkan memamerkan kemesraan di sosial media akibat meniru tokoh public figure yang ditemukan di sosial media atau televisi.
3.   Cenderung berpikir dan melakukan semua aktivitas secara instan karena sudah dimanjakan dengan teknologi yang menawarkan beribu kemudahan.
4.      Kurang bersosialisasi di dunia nyata karena mereka lebih sering aktif di dunia maya.

              Sebagai pendidik, kita harus bisa menyesuaikan metode mengajar dengan kondisi siswa. Untuk generasi Z, metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa sangat cocok digunakan, karena generasi Z sudah sangat akrab dengan internet sehingga tidak menutup kemungkinan wawasannya lebih luas dari guru yang mengajar. Sebagai pendidik bagi generasi Z, guru dituntut tidak gaptek agar tidak tertinggal dengan kemampuan siswa dalam menguasai teknologi digital. Berikut adalah video tentang keunikan generasi z.


Berikut adalah tips pola asuh orang tua dalam menciptakan generasi yang berkualitas



Sumber:




Komentar

Postingan Populer